Viral! Pria Makassar Lamar Kekasihnya dengan Uang Mahar Rp1,33 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Acara lamaran pernikahan dengan uang panaik atau uang mahar berjumlah fantastis kembali terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Uang panai atau panaik sebuah acara lamaran sepasang kekasih di Kota Angin Mamiri itu mencapai Rp1,33 miliar.
Hal tersebut dilakukan oleh Ruli Astaman, seorang pria yang ingin melamar kekasihnya, Nurlela Ismail. Hingga saat ini belum diketahui latar belakang kedua calon pengantin. Yang jelas, lamaran dengan uang sebanyak itu sangat jarang terjadi.
Mengutip akun Instagram @info.update, acara lamaran tersebut berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Djemma Kota Makassar, pada Minggu (23/5) siang. Prosesi lamaran itu dilangsungkan dalam adat Bugis yang disebut Mappettuada.
Akun Instagram itu menyebutkan, jumlah uang panaik tersebut belum termasuk perhiasan cincin sebagai bentuk pengikat kedua calon pengantin. Karena biasanya cincin akan dibeli secara terpisah.
Sebenarnya besaran uang panaik berbeda-beda, tergantung status calon mempelai wanita beserta latar belakang keluarganya. Contoh, jika calon pengantin wanita mengenyam pendidikan hanya sampai SMA, uang panai yang harus disiapkan berkisar pada angka Rp50 juta. Sedangkan untuk mereka yang berhasil menyelesaikan pendidikan sampai S-1, uang panainya bisa mencapai Rp150 juta. Apalagi jika status pendidikan sudah sampai pada tingkat S-2. Wah, makin nggak kebayang deh berapa uang yang harus dikeluarkan.
Akan tetapi, terlepas dari besarnya jumlah uang panai, tradisi ini sebenarnya ingin menyampaikan bahwa wanita adalah sosok yang layak dihargai lebih. Bukan ingin menjual anak gadis seperti kebanyakan pikiran masyarakat.
Tradisi uang panai suku Bugis Makassar ini mengisyaratkan bahwa memang seperti itulah perjuangan untuk mendapatkan wanita pujaan hati.
Hal tersebut dilakukan oleh Ruli Astaman, seorang pria yang ingin melamar kekasihnya, Nurlela Ismail. Hingga saat ini belum diketahui latar belakang kedua calon pengantin. Yang jelas, lamaran dengan uang sebanyak itu sangat jarang terjadi.
Baca Juga
Mengutip akun Instagram @info.update, acara lamaran tersebut berlangsung di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Djemma Kota Makassar, pada Minggu (23/5) siang. Prosesi lamaran itu dilangsungkan dalam adat Bugis yang disebut Mappettuada.
Akun Instagram itu menyebutkan, jumlah uang panaik tersebut belum termasuk perhiasan cincin sebagai bentuk pengikat kedua calon pengantin. Karena biasanya cincin akan dibeli secara terpisah.
Sebenarnya besaran uang panaik berbeda-beda, tergantung status calon mempelai wanita beserta latar belakang keluarganya. Contoh, jika calon pengantin wanita mengenyam pendidikan hanya sampai SMA, uang panai yang harus disiapkan berkisar pada angka Rp50 juta. Sedangkan untuk mereka yang berhasil menyelesaikan pendidikan sampai S-1, uang panainya bisa mencapai Rp150 juta. Apalagi jika status pendidikan sudah sampai pada tingkat S-2. Wah, makin nggak kebayang deh berapa uang yang harus dikeluarkan.
Akan tetapi, terlepas dari besarnya jumlah uang panai, tradisi ini sebenarnya ingin menyampaikan bahwa wanita adalah sosok yang layak dihargai lebih. Bukan ingin menjual anak gadis seperti kebanyakan pikiran masyarakat.
Tradisi uang panai suku Bugis Makassar ini mengisyaratkan bahwa memang seperti itulah perjuangan untuk mendapatkan wanita pujaan hati.
(tsa)